Tangerang, 6 April 2018 23:39
Cuma tinggal beberapa menit lagi udah bukan jumat, huhuhuhuhu. Padahal udah janji dari awal kalau akan posting minimal satu tulisan tiap jumat di blog ini buat melatih dan memaksa menghasilkan satu tulisan biar makin terlatih. Dan hanya tinggal beberapa menit lagi belum ada tulisan yang siap untuk dibagikan. Jadilah hari ini curhat saja ya.. :)
Deg...degan lho :p
Serius ^^V
Sebenarnya kan postingan jumat lalu bilang akan ada lanjutannya "jumat depan", tapi kan jumat depan itu ga hanya hari ini kan :) . Jadi dari pada posting sesuatu yang belum selesai lebih baik kita jeda dulu dengan curhat. Anggap saja ini tentang Rasakanlah Pikiranmu yang ingin mencoba menjejakan kakinya di jumat ini.
Jadi beginilah kalau sesuatu dipaksakan yaaa. Tidak maksimal!
Rasanya kalau cewek ngobrol pasti kalau dicek dari menit pertama sampai menit terakhir, kita akan menemukan 2 topik yang entah dari mana nyambungnya tapi itu kenyataan yang terjadi. Ketika menit pertama membahas tentang cerita masa-masa KKN di perkuliahan masing-masing, tiba-tiba di menit ke-45 (kira-kira aja), salah satu teman cerita malam itu membacakan puisi Chairil Anwar berjudul AKU dengan penuh penghayatan karena ternyata dia pernah lomba puisi dan juara 2 saat membacakannya. Dan seperti biasa aku mendengarkan dengan polos seolah belajar menghayati dan berpura-pura seolah baru pertama kali tau puisi itu (Padahal emang nggak hapal juga). Tibalah dia pada bait "Aku ini binatang jalang, Dari kumpulannya terbuang" dan aku pun memotongnya dengan polos "Hah? kok dia menganggap dirinya binatang jalang ya?" (Dipikir-pikir kenapa aku harus nanya ya? -_- ). "kayaknya ini puisi bagus deh (ya iyalah). Daaaaaan jadilah aku searching puisi beliau dan belajar memahami maksud puisi itu, belajar memahami bagaimana berpuisi yang indah (Lagi rame soal puisi soalnya :p)
Inilah puisi beliau (Copas ah),,.
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Lalu mencoba memahami maksud dari puisi ini, ahh tapi kan aku bukan orang Sastra dan tidak begitu mengenal beliau, daripada salah,,,
Lebih baik dinikmati saja. :)
Sejujurnya ini adalah postingan paling maksa, entah apalah isinya. Tapi katanya bisa karena terbiasa. Hanya ingin belajar komit dengan apa yang sudah dibuat. Dari awal janji dengan diri sendiri untuk disiplin mempubikasikan satu tulisan disini setiap jumatnya, sebagai salah satu latihan dan disiplin. Tapi pada akhirnya ide banyak tapi nggak tau apa yang mau diselesaikan. Karena hanya ingin "menepati janji" menjadi standar hidup. Jadilah harus benar-benar ada yang di post di tiap jumatnya disini. Biarlah bukan hanya tentang ini aja, aku dan aku berharap semua orang juga punya standar hidup bahwa janji harus selalu ditepati, dan kalau pun seandainya menepati janji dalam beberapa kasus ternyata adalah kesalahan yang merugikan orang lain, setidaknya kita bisa belajar juga untuk mengkomunikasikan kepada orang yang kita janjikan agarsepakat bahwa akan lebih baik jika meniadakan janji itu, sehingga pada akhirnya tidak ada janji yang tidak ditepati. :)
Happy Friday!
Sejujurnya ini adalah postingan paling maksa, entah apalah isinya. Tapi katanya bisa karena terbiasa. Hanya ingin belajar komit dengan apa yang sudah dibuat. Dari awal janji dengan diri sendiri untuk disiplin mempubikasikan satu tulisan disini setiap jumatnya, sebagai salah satu latihan dan disiplin. Tapi pada akhirnya ide banyak tapi nggak tau apa yang mau diselesaikan. Karena hanya ingin "menepati janji" menjadi standar hidup. Jadilah harus benar-benar ada yang di post di tiap jumatnya disini. Biarlah bukan hanya tentang ini aja, aku dan aku berharap semua orang juga punya standar hidup bahwa janji harus selalu ditepati, dan kalau pun seandainya menepati janji dalam beberapa kasus ternyata adalah kesalahan yang merugikan orang lain, setidaknya kita bisa belajar juga untuk mengkomunikasikan kepada orang yang kita janjikan agarsepakat bahwa akan lebih baik jika meniadakan janji itu, sehingga pada akhirnya tidak ada janji yang tidak ditepati. :)
Happy Friday!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar